Selasa, 30 April 2019

Membuat Aplikasi Invoice Laravel 5.7 #1: Generate Database


Pendahuluan

Artikel ini bertujuan untuk membantu teman-teman dalam belajar dan memahami bagaimana menggunakan Laravel, pada artikel ini saya hanya akan menggunakan Laravel dalam berbagai sisi tanpa adanya stack tambahan yang akan diikut sertakan.

Membuat Struktur Database Dengan Migration


Laravel hadir dengan manajemen databasenya dengan menggunakan Migration, sehingga memudahkan kita dalam mengelola segala perubahan struktur database.
Adapun struktur database yang akan dibuat sejauh ini akan tampak seperti berikut, sedangkan perubahan struktur jika diperlukan akan dilakukan sepanjang seri artikel ini.
Laravel yang akan digunakan adalah versi 5.7 yang merupakan versi terbaru saat ini. 

Install terlebih dahulu dengan command :
composer create-project --prefer-dist laravel/laravel managment-invoice

Setelah meng-Install kemudian masuk ke project kalian dengan command :

cd /xampp/htdocs/managment-invoice/

Generate model CustomerProductInvoice dan Invoice_detail beserta migration-nya dengan command:

php artisan make:model Customer -m
php artisan make:model Product -m
php artisan make:model Invoice -m
php artisan make:model Invoice_detail -m

Buka masing - masing file migration yang telah di-Generatefile tersebut berada dalam folderdatabase/migrations. Pertama buka file migration daricustomerkemudian tambahkan code berikut:

 
<?php 

use Illuminate\Support\Facades\Schema;

use Illuminate\Database\Schema\Blueprint;

use Illuminate\Database\Migrations\Migration;



class CreateCustomersTable extends Migration

	{

     /**
     * Run the migrations.
     *
     * @return void
     */
	

    public function up()

    {
	Schema::create('customers', function (Blueprint $table) {

            $table->increments('id');

            $table->string('name');

            $table->string('phone');

            $table->string('address');

            $table->string('email')->unique();

            $table->timestamps();

        });

    }


     /**

    /**
     * Reverse the migrations.
     *
     * @return void
     */
    public function down()

    {

        Schema::dropIfExists('customers');

    }

}


Selanjutnya buka file migration dariproductskemudian tambahkan code berikut :

 
<?php 

use Illuminate\Support\Facades\Schema;

use Illuminate\Database\Schema\Blueprint;

use Illuminate\Database\Migrations\Migration;



class CreateProductsTable extends Migration

	{

     /**
     * Run the migrations.
     *
     * @return void
     */
	

    public function up()

    {
	Schema::create('products', function (Blueprint $table) {

            $table->increments('id');

            $table->string('title');

            $table->text('description');

            $table->integer('price');

            $table->integer('stock')->unique();

            $table->timestamps();

        });

    }


     /**

    /**
     * Reverse the migrations.
     *
     * @return void
     */
    public function down()

    {

        Schema::dropIfExists('product');

    }

}


Kemudian migration dariinvoices:


 
<?php 

use Illuminate\Support\Facades\Schema;

use Illuminate\Database\Schema\Blueprint;

use Illuminate\Database\Migrations\Migration;



class CreateInvoicesTable extends Migration

	{

     /**
     * Run the migrations.
     *
     * @return void
     */
	

    public function up()

    {
	Schema::create('invoices', function (Blueprint $table) {

            $table->increments('id');

            $table->unsignedInteger('customer_id');

            $table->boolean('status')->default(false);

            $table->string('note')->nullable();

            $table->integer('total');

            $table->timestamps();

        });

    }


     /**
     * Reverse the migrations.
     *
     * @return void
     */
    public function down()

    {

        Schema::dropIfExists('invoices');

    }
}

Dan terakhir adalah migration dariinvoice_details, kemudian lakukan perubahan menjadi:


 
<?php 

use Illuminate\Support\Facades\Schema;

use Illuminate\Database\Schema\Blueprint;

use Illuminate\Database\Migrations\Migration;



class CreateInvoiceDetailsTable extends Migration

	{

     /**
     * Run the migrations.
     *
     * @return void
     */
	

    public function up()

    {
	Schema::create('invoice_details', function (Blueprint $table) {

            $table->increments('id');

            $table->unsignedInteger('invoice_id');

            $table->unsignedInteger('product_id');

            $table->integer('price');

            $table->integer('qty');

            $table->timestamps();

        });

    }


     /**
     * Reverse the migrations.
     *
     * @return void
     */
    public function down()

    {
        Schema::dropIfExists('invoice_details');
    }
}

Jangan lupa untuk menyesuaikan informasi database dengan memodifikasi file.envyang terletak di luar folder pada bagian :

DB_CONNECTION = mysql
	
DB_HOST = 127.0.0.1
	
DB_PORT = 3306
	
DB_DATABASE = nama_database_kalian 

DB_USERNAME = user_database_kalian

DB_PASSWORD = password_database_kalian

Lalu jalankan command 


php artisan migrate

Apabila disaat melakukan perintah migrate error / tidak success tambahkan code di app/provider/AppServiceProvider


public function boot()
    {
        Schema::defaultStringLength(191);
    }

Relasi Antar Table

Keterkaitan antar table sangat penting untuk mengefisienkan struktur data sehingga dalam mengelola data tersebut menjadi lebih mudah, maka hindari menuliskan property / field yang berulang dengan fungsi dan tujuan yang sama pada table yang berbeda.
Mungkin saja akan terdapat pertanyaan, tapi kok struktur database diatas terdapat field price yang sama antara tableproducts dan invoice_details? Kenapa tidak menggunakan property yang ada di table products saja?
Hal ini kita lakukan karena apabila terjadi perubahan harga pada data master, dalam hal ini adalah table products tidak akan mempengaruhi harga yang sudah masuk ke dalam table invoice_details sebelumnya. Sehingga harga yang tercatat adalah harga saat terjadi transaksi.
Dari struktur database yang telah dibuat sebelumnya, terdapat 4 buah table yang saling terkait, yakni:customers ->invoicesdanproducts<-invoice_details->invoices. Buat migration untuk menghubungkan table tersebut dengan command:
php artisan make:migration add_relationships_to_invoices_table

Kemudian buka file tersebut, lalu tambahkan code berikut yang berfungsi untuk menghubungkan table customers dan table invoices:


 
<?php 

use Illuminate\Support\Facades\Schema;

use Illuminate\Database\Schema\Blueprint;

use Illuminate\Database\Migrations\Migration;



class AddRelationshipsToInvoicesTable extends Migration

	{

     /**
     * Run the migrations.
     *
     * @return void
     */
	

    public function up()

    {
	Schema::create('invoices', function (Blueprint $table) {

            $table->foreign('customer_id')

            ->references('id')->on('customers')

            ->onDelete('cascade'); //CASCADE berarti apabila data induk berubah maka data anak juga akan berubah<

        });

    }


     /**
     * Reverse the migrations.
     *
     * @return void
     */
    public function down()

    {
        Schema::table('invoices', function (Blueprint $table) {

	  $table->dropForeign('invoices_customer_id_foreign');    
	});
  }
}

File migration selanjutya untuk membuat relasi antara table products, invoice_details dan invoices, generate migration-nya dengan command:


php artisan make:migration add_relationships_to_invoice_details_table

Lalu modifikasi migration tersebut menjadi:
 
<?php 

use Illuminate\Support\Facades\Schema;

use Illuminate\Database\Schema\Blueprint;

use Illuminate\Database\Migrations\Migration;



class AddRelationshipsToInvoiceDetailsTable extends Migration

	{

     /**
     * Run the migrations.
     *
     * @return void
     */
	

    public function up()

    {
	Schema::create('invoice_details', function (Blueprint $table) {

            $table->foreign('invoice_id')

            ->references('id')->on('invoices')

            ->onDelete('cascade'); //CASCADE berarti apabila data induk berubah maka data anak juga akan berubah<

            $table->foreign('product_id')

            ->references('id')->on('products')

            ->onDelete('cascade'); //CASCADE berarti apabila data induk berubah maka data anak juga akan berubah<

        });

    }


     /**
     * Reverse the migrations.
     *
     * @return void
     */
    public function down()

    {
        Schema::table('invoice_details', function (Blueprint $table) {

	  $table->dropForeign('invoice_details_invoice_id_foreign');  

	  $table->dropForeign('invoice_details_product_id_foreign');	  
	});
  }
}

Terakhir, jalankan command:


php artisan migrate

Kesimpulan

Database menjadi kunci yang sangat penting untuk aplikasi berbasis data, sehingga struktur database yang baik akan memudahkan kamu dalam mengelolanya baik saat aplikasi tersebut di-develop ataupun ketika mengalami pengembangan. Sepanjang artikel ini kita telah belajar bagaimana membuat database dengan memanfaatkan fitur Migration dari Laravel, dan tidak hanya itu kita juga telah belajar membuat relasi antar table dengan menerapkan event onDelete dengan value cascade.

Selasa, 27 November 2018

Kelebihan dan Kekurangan Ipv4 & Ipv6




1. IPv4

IPv4 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. IP versi ini memiliki keterbatasan yakni hanya mampu mengalamati sebanyak 4 miliar host komputer di seluruh dunia.

Contoh alamat IPv4 adalah 192.168.0.3
Pada IPv4 ada 3 jenis Kelas, tergantung dari besarnya bagian host, yaitu kelas A (bagian host sepanjang 24 bit , IP address dapat diberikan pada 16,7 juta host) , kelas B (bagian host sepanjang 16 bit = 65534 host) dan kelas C (bagian host sepanjang 8 bit = 254 host ).

Administrator jaringan mengajukan permohonan jenis kelas berdasarkan skala jaringan yang dikelolanya. Konsep kelas ini memiliki keuntungan yaitu : pengelolaan rute informasi tidak memerlukan seluruh 32 bit tersebut, melainkan cukup hanya bagian jaringannya saja, sehingga besar informasi rute yang disimpan di router, menjadi kecil. Setelah address jaringan diperoleh, maka organisasi tersebut dapat secara bebas memberikan address bagian host pada masingmasing hostnya.

2. IPv6

Transisi IPv4 ke IPv6 merupakan fenomena yang tidak dapat dielakan oleh semua kalangan. Walaupun IPv4 tetap dapat digunakan, IPv6 memiliki versi design berbeda dan memiliki kegunaan lebih dibanding IPv4. Disertai dengan tumbuhnya inovasi-inovasi perangkat berteknologi, maka Negara-negara di dunia dituntut mampu bersaing atau setidaknya secara bertahap mulai untuk mengimplementasikan IPv6. Menurut jurnal Internet Protocol, diperkirakan tak sampai tahun 2011, jatah alamat IP yang masih belum digunakan saat ini akan 
habis. 

Maka muncullah suatu metode peangalamatan baru yang dikenal dengan sebutan IPv6. Di Indonesia, salah satu penyedia jasa Internet, Indosat Mega Media (Indosat M2), sejak 2004 telah siap menyewakan jaringan IPv6 ini.

IPv6 merupakan metode pengalamatan IP yang perlahan-lahan mulai menggantikan IPv4. IPv6 digunakan sebagai pengalamatan karena keterbatasan jumlah IP yang dimiliki oleh IPv4, mengingat semakin bertambahnya perangkat berbasis IP saat ini. IPv6 atau Internet Protocol version 6 adalah protokol Internet terbaru yang merupakan pengembangan lebih lanjut dari protokol yang dipakai saat ini, IPv4 (Internet Protocol version 4). Pengalamatan IPv6 menggunakan 128-bit alamat yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan pengalamatan 32-bit milik IPv4.

Dengan kapasitas alamat IP yang sangat besar pada IPv6, setiap perangkat yang dapat terhubung ke Internet (komputer desktop, laptop, personal digital assistant, atau telepon seluler GPRS/3G) bisa memiliki alamat IP yang tetap. Sehingga, cepat atau lambat setiap perangkat elektronik yang ada dapat terhubung dengan Internet melalui alamat IP yang unik. Protokol IPv6 ini memiliki beberapa fitur baru yang merupakan perbaikan dari IPv4,diantaranya :

  • Memiliki format header baru
        Header pada IPv6 memiliki format baru yang didesain untuk menjaga agar overhead header minimum, dengan menghilangkan field-field yang tidak diperlukan serta beberapa field opsional.
Perbandingan IPv4 dan IPv6 yang ditempatkan setelah header IPv6. Header IPv6 sendiri besarnya adalah dua kali dari besar header dari IPv4.

  • Range alamat yang sangat besar
       IPv6 memiliki 128-bit atau 16-byte untuk masing-masing alamat IP source dan destination. Sehingga secara logika IPv6 dapat menampung sekitar 3.4 x 1038 kemungkinan kombinasi alamat.
Pengalamatan secara efisien dan hierarkis serta infrastruktur routing Alamat global dari IPv6 yang digunakan pada porsi IPv6 di Internet, didesain untuk menciptakan infrastruktur routing yang efisien, hierarkis, dan mudah dipahami oleh pengembang.

  • Konfigurasi pengalamatan secara stateless dan statefull
       IPv6 mendukung konfigurasi pengalamatan secara statefull, seperti konfigurasi alamat menggunakan server DHCP, atau secara stateless yang tanpa menggunakan server DHCP. Pada konfigurasi kedua, host secara otomatis mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan alamat IPv6 untuk link yang disebut dengan alamat link-lokal dan alamat yang diturunkan dari prefik yang ditransmisikan oleh router local.

  • Built-in security
  Dukungan terhadap IPsec memberikan dukungan terhadap keamanan jaringan dan menawarkan interoperabilitas antara implementasi IPv6 yang berbeda.

  • Dukungan yang lebih baik dalam hal QoS
          Pada header IPv6 terdapat trafik yang di identifikasi menggunakan field Flow Label, sehingga dukungan QoS dapat tetap diimplementasikan meskipun payload paket terenkripsi melalui IPsec.

  • Protokol baru untuk interaksi node
           Pada IPv6 terdapat Protokol Neighbor Discovery yang menggantikan Address Resolution Protokol.

  • Ekstensibilitas
         IPv6 dapat dengan mudah ditambahkan fitur baru dengan menambahkan header ekstensi setelah header IPv6. Ukuran dari header ekstensi IPv6 ini hanya terbatasi oleh ukuran dari paket IPv6 itu sendiri.

Macam-macam Protokol Beserta Fungsinya


1. ICMP (Internet Control Message Protocol)

   Merupakan salah satu protokol inti dari keluarga protokol internet. ICMP utamanya digunakan oleh sistem operasi komputer jaringan untuk mengirim pesan kesalahan yang menyatakan, sebagai contoh bahwa komputer tujuan tidak bisa dijangkau. ICMP berbeda tujuan dengan TCP dan UDP dalam hal ICMP tidak dapat digunakan secara langsung aplikasi jaringan milik pengguna. Salah satu pengecualian adalah aplikasi ping yang mengirim pesan ICMP ECHO REQUEST) dan menerima echo reply  untuk menentukan apakah komputer tujuan dapat dijangkau dan berapa lama paket yang dikirimkan dibalas oleh komputer tujuan.


2. POP3 (Post Office Protocol Versi 3)

    Protokol POP3 adalah protokol yang paling banyak digunakan di internet untuk mengambil email atau surat elektronik dari server email. Untuk saat ini protokol POP sudah berkembang sampai dengan generasi 3 atau lebih sering kita sebut dengan POP3. Protokol ini sangat erat berhubungan dengan protokol SMTP dimana protokol SMTP berfungsi untuk mengirim surat elektronik dari komputer pengirim ke komputer server. Protokol POP3 dimaksudkan agar workstation untuk secara dinamis mengakses maildrop pada server email dengan cara yang efisien.


3. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)

   Merupakan salah satu protokol yang umum digunakan unttuk pengiriman surat eektronik atau email di internet. Protokol ini dipergunakan untuk mengirimkan data dari komputer pengirim surat elektronik ke server surat elektronik penerima. Protokol ini timbul karena adanya desain sistem surat elektronik yang mengharuskan adanya server surat elektronik yang menampung sementara sampai surat elektronik diambil oleh si penerima.

4. FTP (File Transfer Protocol)

    Merupakan protokol internet yang digunakan untuk urusan pengiriman data dalam jaringan komputer, seperti upload dan download file yang dilakukan oleh FTP Client  dan FTP Server. Layanan FTP bisa diatur menjadi FTP Public, dimana semua orang dapat mengakses data-data yang ada di server FTP dengan mudah. Selain itu layanan FTP ini dapat diatur agar tidak semua orang dapat mengakses data-data yang ada di server, jadi hanya pengguna terdaftar saja yang mempunyai izin untuk mengakses data-data tersebut.

5. ARP (Address Resolution Protocol)

     Merupakan protokol yang berfungsi untuk memetakan IP Address menjadi MAC Address. Protokol ini adalah penghubung antara datalink layer dan ip layer TCP/IP. Semua komunikasi yang berbasis Ethernet menggunakan protokol ini. Intinya setiap komputer yang akan berkomunikasi pasti akan melaksanakan transaksi atau tukar menukar informasi terkait antara ip dan MAC Address. setiap transaksi akan tersimpan dalam cache OS anda. Bisa dilihat dengan menggunakan perinta ARP baik di windows ataupun linux.

Rabu, 10 Oktober 2018

Pengertian Topologi Jaringan Komputer dan Macam-Macamnya (Lengkap)

Image result for belajar jaringan flat ui
Pada saat kita ingin melakukan instalasi jaringan komputer, terlebih dahulu kita harus memperhatikan bentuk/ struktur topologi yang dipakai. Nah, artikel kali ini membahas tentang pengertian topologi jaringan pada komputer secara lengkap dan komplit. Topologi jaringan sendiri merupakan suatu bentuk/ struktur jaringan yang menghubungkan antar komputer satu dengan yang lain dengan menggunakan media kabel maupun nirkabel.
Dalam instalasi jaringan, kita harus benar-benar memperhatikan jenis, kelebihan dan kekurangan masing-masing topologi jaringan yang akan kita gunakan. Bijak dalam memilih topologi akan berdampak pada efisiensi dan dana yang anda butuhkan nanti.

Topologi Jaringan Komputer

Misalkan begini, jika anda hanya ingin membuat jaringan yang sangat sederhana, mungkin topologi Bus bisa menjadi pilihan anda, namun jika anda ingin membuat jaringan yang sedang atau besar, anda harus memilih jenis topologi yang lain karena topologi Bus sangat tidak disarankan. Langsung saja, berikut pengertian topologi jaringan komputer beserta jenis-jenis, kelebihan dan kekurangannya :

1. Topologi Bus

Topologi Jaringan Komputer (Topologi Bus)

Topologi bus bisa dibilang topologi yang cukup sederhana dibanding topologi yang lainnya. Topologi ini biasanya digunakan pada instalasi jaringan berbasis fiber optic, kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan client atau node.


Topologi bus hanya menggunakan sebuah kabel jenis coaxial disepanjang node client dan pada umumnya, ujung kabel coaxial tersebut biasanya diberikan T konektor sebagai kabel end to end.

Kelebihan Topologi Bus :
  • Biaya instalasi yang bisa dibilang sangat murah karena hanya menggunakan sedikit kabel.
  • Penambahan client/ workstation baru dapat dilakukan dengan mudah.
  • Topologi yang sangat sederhana dan mudah di aplikasikan
Kekurangan Topologi Bus :
  • Jika salah satu kabel pada topologi jaringan bus putus atau bermasalah, hal tersebut dapat mengganggu komputer workstation/ client yang lain.
  • Proses sending (mengirim) dan receiving (menerima) data kurang efisien, biasanya sering terjadi tabrakan data pada topologi ini.
  • Topologi yang sangat jadul dan sulit dikembangkan.

2. Topologi Star

Topologi Jaringan Komputer - Topologi Star


Topologi star atau bintang merupakan salah satu bentuk topologi jaringan yang biasanya menggunakan switch / hub untuk menghubungkan client satu dengan client yang lain.
Kelebihan Topologi Star
  • Apabila salah satu komputer mengalami masalah, jaringan pada topologi ini tetap berjalan dan tidak mempengaruhi komputer yang lain.
  • Bersifat fleksibel
  • Tingkat keamanan bisa dibilang cukup baik daripada topologi bus.
  • Kemudahan deteksi masalah cukup mudah jika terjadi kerusakan pada jaringan.
Kekurangan Topologi Star
  • Jika switch / hub yang notabenya sebagai titik pusat mengalami masalah, maka seluruh komputer yang terhubung pada topologi ini juga mengalami masalah.
  • Cukup membutuhkan banyak kabel, jadi biaya yang dikeluarkan bisa dibilang cukup mahal.
    Jaringan sangat tergantung pada terminal pusat.

3. Topologi Ring

topologi-ring


Topologi ring atau cincin merupakan salah satu topologi jaringan yang menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya dalam suatu rangkaian melingkar, mirip dengan cincin. Biasanya topologi ini hanya menggunakan LAN card untuk menghubungkan komputer satu dengan komputer lainnya.
Kelebihan Topologi Ring :
  • Memiliki performa yang lebih baik daripada topologi bus.
  • Mudah diimplementasikan.
  • Konfigurasi ulang dan instalasi perangkat baru bisa dibilang cukup mudah.
  • Biaya instalasi cukup murah
Kekurangan Topologi Ring :
  • Kinerja komunikasi dalam topologi ini dinilai dari jumlah/ banyaknya titik atau node.
  • Troubleshooting bisa dibilang cukup rumit.
  • Jika salah satu koneksi putus, maka koneksi yang lain juga ikut putus.
  • Pada topologi ini biasnaya terjadi collision (tabrakan data).

4. Topologi Mesh

Pengertian Topologi Jaringan Komputer - Topologi Mesh


Topologi mesh merupakan bentuk topologi yang sangat cocok dalam hal pemilihan rute yang banyak. Hal tersebut berfungsi sebagai jalur backup pada saat jalur lain mengalami masalah.
Kelebihan Topologi Mesh :
  • Jalur pengiriman data yang digunakan sangat banyak, jadi tidak perlu khawatir akan adanya tabrakan data (collision).
  • Besar bandwidth yang cukup lebar.
  • Keamanan pada topologi ini bisa dibilang sangat baik.
Kekurangan Topologi Mesh :
  • Proses instalasi jaringan pada topologi ini sangatlah rumit.
  • Membutuhkan banyak kabel.
  • Memakan biaya instalasi yang sangat mahal, dikarenakan membutuhkan banyak kabel.

5. Topologi Peer to Peer

topologi jaringan komputer


Topologi peer to peer merupakan topologi yang sangat sederhana dikarenakan hanya menggunakan 2 buah komputer untuk saling terhubung.
Pada topologi ini biasanya menggunakan satu kabel yang menghubungkan antar komputer untuk proses pertukaran data.
Kelebihan Topologi Peer to Peer
  • Biaya yang dibutuhkan sangat murah.
  • Masing-masing komputer dapat berperan sebagai client maupun server.
  • Instalasi jaringan yang cukup mudah.
Kekurangan Topologi Peer to Peer
  • Keamanan pada topologi jenis ini bisa dibilang sangat rentan.
  • Sulit dikembangkan.
  • Sistem keamanan di konfigurasi oleh masing-masing pengguna.
  • Troubleshooting jaringan bisa dibilang rumit.

6. Topologi Linier

topologi jaringan komputer


Topologi linier atau biasaya disebut topologi bus beruntut. Pada topologi ini biasanya menggunakan satu kabel utama guna menghubungkan tiap titik sambungan pada setiap komputer.
Kelebihan Topologi Linier
  • Mudah dikembangkan.
  • Membutuhkan sedikit kabel.
  • Tidak memperlukan kendali pusat.
  • Tata letak pada rangkaian topologi ini bisa dibilang cukup sederhana.
Kekurangan Topologi Linier
  • Memiliki kepadatan lalu lintas yang bisa dibilang cukup tinggi.
  • Keamanan data kurang baik.

7. Topologi Tree

Pengertian Topologi Jaringan Komputer


Topologi tree atau pohon merupakan topologi gabungan antara topologi star dan juga topologi bus. Topologi jaringan ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda-beda.
Kelebihan Topologi Tree
  • Susunan data terpusat secara hirarki, hal tersebut membuat manajemen data lebih baik dan mudah.
  • Mudah dikembangkan menjadi jaringan yang lebih luas lagi.
Kekurangan Topologi Tree
  • Apabila komputer yang menduduki tingkatan tertinggi mengalami masalah, maka komputer yang terdapat dibawahnya juga ikut bermasalah
  • Kinerja jaringan pada topologi ini terbilang lambat.
  • Menggunakan banyak kabel dan kabel terbawah (backbone) merupakan pusat dari teknologi ini.

8. Topologi Hybrid

topologi jaringan komputer


Topologi hybrid merupakan topologi gabungan antara beberapa topologi yang berbeda. Pada saat dua atau lebih topologi yang berbeda terhubung satu sama lain, disaat itulah gabungan topologi tersebut membentuk topologi hybrid.
Kelebihan Topologi Hybrid
  • Freksibel
  • Penambahan koneksi lainnya sangatlah mudah.
Kekurangan Topologi Hybrid
  • Pengelolaan pada jaringan ini sangatlah sulit.
  • Biaya pembangunan pada topologi ini juga terbilang mahal.
  • Instalasi dan konfigurasi jaringan pada topologi ini bisa dibilang cukup rumit, karena terdapat topologi yang berbeda-beda.

Kesimpulan

Begitulah pengertian topologi jaringan komputer beserta jenis-jenis, kelebihan dan kekurangannya. Dikarenakan banyaknya jenis-jenis topologi jaringan yang sudah kita ketahui di atas, maka kita harus betul-betul memperhatikan kelebihan maupun kekurangan pada masing-masing topologi tersebut.
Selain itu, anda juga perlu mempertimbangkan lagi anggaran yang dibutuhkan untuk membeli perangkat-perangkat yang digunakan pada topologi yang anda pilih.

Sumber : https://www.nesabamedia.com